library(dplyr)
library(haven)
library(here)
library(tidyverse)
library(ggplot2)
library(ggrepel)
library(stargazer)
library(visreg)
library(kableExtra)
library(reshape2)
library(fBasics)
library(questionr)
library(ggmosaic)
library(pander)
library(DescTools)
library(conf)
Central Limit Theory
Rata-rata sampel acak dari suatu populasi memiliki nilai yang diharapkan
<- 25; curve(dnorm(x, mean=0, sd=1/sqrt(n)), -3, 3,
n xlab="x", ylab="Densities of sample mean", bty="l")
<- 5; curve(dnorm(x, mean=0, sd=1/sqrt(n)), add=TRUE)
n <- 1; curve(dnorm(x, mean=0, sd=1/sqrt(n)), add=TRUE) n
Normal parent population
Ketika sampel
Dari gambar terlihat seiring betambahnya n,
Kepadatan terkonsentrasi pada mean. Semakin besar probablitas, nilai acak
<- 65; sigma <- 2.2; n <- 20
mu pnorm(65, mu, sigma/sqrt(n)) - pnorm(64, mu, sigma/sqrt(n)) # rata-rata
[1] 0.4789631
pnorm(65, mu, sigma) - pnorm(64, mu, sigma) # individu
[1] 0.1752819
Non normal parent population
Central limit theory menyatakan bahwa setiap populasi induk (parent population) dengan rata-rata
Contoh:
Waktu yang dibutuhkan untuk mencuci mobil bervariasi. Checker mrmiliki rata-rata historis waktu mencuci satu jam per mobil, dengan standar deviasi satu jam. Jika terdapat 30 mobil yang dicuci, berapa probabilitas rata-rata mencuci mobil 0.9 jam atau kurang? Kami berasumsi bahwa setiap waktu mencuci memiliki populasi induk yang tidak ditentukan dengan
pnorm(0.9, mean=1, sd = 1/sqrt(20))
[1] 0.3273604
Tredapat konsekuensi lain dari teorema limit pusat. Misalnya jika kami mengganti